Seorang wanita berinisial F (32) sudah tiga kali menjadi korban begal payudara. Kini ia was was jika harus keluar rumah, padahal pekerjaannya sebagai pegawai bank mengharuskannya pergi ke kantor. Setelah kejadian, F sudah lapor ke Polsek Plumpang. Namun, seperti tidak ada jawaban, aksi begal payudara yang dialaminya terus berlangsung.
Aksi begal payudara di Tuban, paling sering terjadi di Jalan Pakah Plumpang. Hingga kini, tidak ada pelaku yang berhadil ditangkap polisi. Mereka masih berkeliaran dan membuat wanita yang berkendara di jalan tersebut was was.
Dalam kesempatan ditemui reporter SURYA.co.id, F menceritakan perlakuan begal payudara yang dialaminya. Sebenarnya, menurut F, korbanya bukan dirinya saja yang menjadi korban begal payudara. Seorang pegawai wanita sebuah minimarket di kawasan jalan itu juga pernah jadi korban.
Seperti yang dialami F, pelaku biasanya beraksi di lokasi jalan sepi. Biasanya, pelaku memepet korban lalu beraksi. Tak jarang, pelaku nekat membuat korban terjatuh dari sepeda motor yang dikendarainya.
"Saya sudah tiga kali ini mendapat perlakuan begal payudara," kata F yang juga warga Kecamatan Plumpang, Tuban, Jumat (18/9/2020). Ia menceritakan kejadian pertama tahun lalu. Saat itu, ia bersama anaknya pergi ke kota Tuban untuk liburan. Di tengah perjalanan, tepatnya di Desa Gesing, Kecamatan Semanding, tiba tiba seorang pria muncul dari belakang menyalip dan meremasnya.
Pelaku diketahui mengendarai sepeda motor vario hitam, menggunakan masker dan helm warna kuning, memakai jaket jeans serta bercelana pendek. "Saya lupa tanggal dan bulannya, ingat saya Jumat habis maghrib di sekitar rumah makan Lumintu," beber FA. Kejadian kedua pada Rabu (26/8/2020).
Saat itu, FA perjalanan pulang kerja dengan mengendarai motor sendirian dari kantornya di Kota Tuban menuju Plumpang. Setiba di jalan raya antara Pakah dan Plumpang, tepat di sekitar SMA Negeri 1 Plumpang, korban dipepet pria tidak dikenal dan berusaha meremas, tetapi gagal karena dihalau dengan tangannya. Dia lalu berusaha mempercepat laju kendaraannya.
Namun pelaku masih nekat mengejarnya hingga korban terjatuh setelah motornya disenggol motor pelaku. "Saya berusaha kabur karena tahu ada yang niat jahat, setelah jatuh saya ditolong cewek karyawan minirmarket. Cewek tersebut juga bercerita ternyata pernah menjadi korban begal payudara.
Saya luka lecet di bagian kaki dan tangan serta luka memar di bagian dada hingga tidak bisa masuk kerja selama seminggu," terangnya. Tiga hari pascakejadian kedua, Jum'at (28/8/2020), F melapor ke Polsek Plumpang atas pelecehan seksual yang menimpanya. Namun korban tidak diberi surat tanda bukti laporan kejadian.
Kurang dari satu bulan pasca kejadian yang kedua, F kembali menjadi korban begal payudara ketiga kali. Dia lalu kembali lapor ke Polsek Plumpang, tertanggal Kamis 10 September 2020. Aksi teror begal payudara ketiga terjadi dan menimpanya saat mengendarai sepeda motor di jalan raya Pakah Plumpang, Tuban.
Saat berada di jalan raya sekitar makam Dusun Dempel, Desa Sumberagung, Kecamatan Plumpang, korban dibuntuti dari belakang seorang pria tidak dikenal tiba tiba meremas dada korban sebelah kanan. Pelaku saat itu diketahui mengendarai motor RX King, tidak memakai helm, tetapi memakai masker hitam, kaos lengan panjang warna putih dan celana warna krem serta rambut agak gondrong. "Setelah meremas dadaku, pelaku langsung kabur melaju cepat arah ke selatan. Saya sekarang cemas, anak saya takut kalau melintas di jalan raya," ungkapnya sedih.
Sementara itu, Kapolres Tuban, AKBP Ruruh Wicaksono menyatakan, pihaknya sudah menerima laporan terkait aksi begal payudara yang menimpa Ibu Ibu. Saat ini petugas telah melaksanakan penyelidikan terhadap pelaku di lapangan. Perwira menengah itu berharap, tak lama lagi pelaku yang meresahkan tersebut bisa ditangkap. "Semoga pelaku segera cepat tertangkap, tim sudah melakukan penyelidikan di lapangan," pungkas Perwira asal Ngawi itu.