Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikanbeberapa hal dalam rapat terbatas bersama para menterinya. Satu di antaranya, Jokowi menginginkan agar program padat karya tunai dipercepat. Hal itu merupakan solusi bagi pedesaan yang terkena dampak akibat pandemi global Covid 19.

"Kita ingin mempercepat pelaksanaan program padat karya tunai yang dapat membuka lapangan pekerjaan." "Juga dapat menjaga daya beli masyarakat kita di pedesaan," jelas Jokowi dalam video conferencenya di Istana Negara, Selasa (7/4/2020), melansir melalui Youtube Kompas TV. Percepatan program itu merupakan solusi dari pemerintah untuk melindungi masyarakat dari dampak buruk mewabahnyaCovid 19.

Termasuk, tetap menjaga daya beli masyarakat terutama di kawasan pedesaan. Untuk itu, Jokowi meminta agar para menteri memperbanyak program yang berkait dengan padat karya tunai. "Kepada seluruh menteri, kepala lembaga dan kepala daerah untuk memperbanyak program yang sifatnya padat karya tunai," ujarnya.

"Saat ini masyarakat sedang dalam keadaan yang sulit." "Oleh sebab itu, perbanyak program padat karya tunai menjadi kewajiban semua kementerian, lembaga dan daerah," tambah Jokowi. Jokowi pun menilai ada beberapa kementerian yang bisa dihubungkan dengan program padat karya tunai.

Di antaranya, Kementerian PUPR, Kementerian Perhubungan, Kementerian Pertanian, Kementerian KKP, dan Kementerian BUMN. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga menyarankan agar kementerian menjalankan program melalui skema dana desa. "Dana desa bisa digunakan dalam dua hal."

"Bantuan sosial bagi warga terdampak dan program padat karya tunai," paparnya. Sebab, dalam laporan yang diterima Jokowi pada bulan Maret, penggunaan dana desa baru di implementasikan sebesar 32 persen saja. Terakhir, Jokowi juga mengatakan agar Kementerian Desa membuat panduan supaya program padat karya tunai bisa tepat sasaran.

"Saya minta agar Kemendes membuat panduan program padat karya tunai bisa masif dan tepat sasaran." "Terutama kepada warga yang prioritas seperti miskin, pengangguran, dan setengah menganggur," pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *