Situasi Thailand sedang mencekam. Penembakan massal terjadi secara membabi buta yang dilakukan oleh seorang tentara bernama Jakrapanth Tomma pada Sabtu (8/2/2020). Ketika penembakan tersebut terjadi, Ruben Onsu dan sekeluarga rupanya sedang berada di Thailand untuk liburan dan pekerjaan. Hal tersebut membuat beberapa netizen khawatir dengan keadaan Ruben Onsu, Sarwendah, Thalia, Betrand Peto dan Jordi Onsu
Apalagi menurut kabar terbaru, sebanyak 20 warga sipil Thailand meninggal dunia akibat penembakan tersebut. Kemudian, Jakrapanth Thomma berlari melemparkan tembakan membabi buta kepada pengunjung pusat perbelanjaan Terminal 21 di Nakhon Ratchasima, Bangkok, Thailand. Tak hanya itu, Jakrapanth Thoma juga menyerang Kuil Buddha.
Sebelum menembak, Jakrapanth Thoma sempat mengunggah foto mengenakan helm tentara, pakaian taktis lengkap, sambil berada di sebuah mobil perang berjenis Humvee. Tentara dengan pangkat sersan mayor itu bahakan dengan wajah gembira menyebutkan bahwa penembakan tersebut sebagai aksi bersenang senang. "Ini adalah waktunya untuk bersenang," tulis Jakrapanth Thoma di laman Facebooknya
"Tidak ada yang bisa menghindari kematian," tambahnya Keluarga Ruben Onsu, termasuk Sarwendah, Betrand Peto, dan Jordi Onsu memberikan kabar terbarunya ketika berada di Thailand, lewat sebuah tayangan di Youtube MOP Channel. Diakui Ruben Onsu, dirinya sempat ketakutan ketika akan memasuki hotel.
Namun ketakutan Ruben Onsu ini lebih kepada virus corona dari Wuhan China yang sedang menyerang dunia, termasuk Thailand. Maka dari itu ketika di bandara, Ruben Onsu dan keluarga selalu memakai masker sebagai langkah antisipasi cegah terinfeksinya virus corona. Bahka ketika masuk ke hotel, keluarga Ruben Onsu pun harus dicek lagi.
"Pas masuk hotel ini dicek lagi, dipastikan aman. Semuanya dibersihkan, tisu basah, hand sanitizer itu penting banget, harus wajib ada selain masker untuk pencegahan," imbuh suami Sarwendah. Bahkan saking ketakutannya, Ruben Onsu pun mengaku tak berani untuk makan di luar. Ia dan keluarga lebih memilih untuk makan di dalam hotel.
"Saya gak berani makan diluar, jadi lebih memilih makan di hotel, karena lebih aman," aku Ruben Onsu. Selain korban tewas, 33 orang terluka, dengan otoritas Negeri "Gajah Putih" tidak percaya kabar adanya jenazah di dalam mall. Dilansir Sky News, penegak hukum menyatakan mereka menerima laporan bahwa Jakraphanth Thomma melakukan penembakan massal pada pukul 15.30 waktu setempat.
Seorang polisi mengungkapkan, Jakraphanth Thomma diketahui sempat bertengkar terkait kesepakatan tanah sebelum membunuh dua orang, yakni seorang prajurit dan perempuan. Lalu, ia pun pergi markas dan mencuri senjata beserta amunisi. Kemudian saat melakukan penembakan massal, dia masih sempat menulis status yang menanyakan apakah dia perlu untuk menyerah.
Atau dalam unggahan lain di mana dia membuat gestur tengah menarik pelatuk. "Aku sudah lelah. Aku tak sanggup lagi melakukannya," katanya. Keberadaan Jakrapanth Thoma seolah hilang ditelan bumi setelah melakukan penemabakan massal tersebut.
Namun didugaJakrapanth Thoma masih bersembunyi di sebuah gedung. Otoritas keamanan juga meminta media tak menyiarkan langsung karena dianggap bisa memberikan informasi ke pelaku. Juru bicara Kementerian Pertahanan, Kongcheep Tantravanich menuturkan, hingga Minggu (9/2/2020) pagi, sebanyak 20 orang tewas akibat kejadian ini.
Jakraphanth Thomma, tentara Thailand yang membunuh 20 orang setelah menembaki kuil dan pusat perbelanjaan di Nakhon Ratchasima pada Sabtu (8/2/2020).(Sky News) Di antara korban yang meninggal terdapat Kolonel Anantharot Krasae, sejumlah tentara yang dibunuhnya di kamp, serta perempuan 63 tahun. Juru bicara Facebook dikutip AFP menuturkan, mereka sudah menghapus akun Jakraphanth sejak insiden terjadi, dan siap melenyapkan segala tayangan kejahatannya.