Pandemi Covid 19 yang terjadi di Indonesia menjadi perhatian khusus bagi penyanyi Andini. Pelantun Putih Abu Abu ini tergerak untuk ikut melakukan pengembangan. Fokus Andini, penyanyi yang pernah kolaborasi dengan musisi tuna netra ini, adalah pada alat yang biasa digunakan untuk mengukur suhu tubuh.
Jika suhu tubuh masih di kisaran 36 derajat, tentu masih dianggap aman. Tapi kalau sudah menyentuh angka 38 derajat, tentudikhawatirkan terinfeksi Covid 19. Perlu dilakukan tindakan lain, seperti rapid test ataupun swab. Persoalan lain, pihak swasta yang sedang terdampak ekonomi akibat Covid 19 harus mengeluarkan dana lebih demi melaksanakan protokol kesehatan.
Dari situ Andini menemukan gagasan agar alat bekerja lebih maksimal, perlu dilakukan pengembangan dari alat yang sudah ada. Sehingga biayanya yang dikeluarkan jauh lebih murah daripada mengeluarkan biaya untuk membeli beberapa alat yang berbeda. Andini melihat alat itu hanya mengukur suhu. Semestinya, dari alat tersebut bisa mendapatkan data lain dari orang yang diukur tersebut.
"Sekarang lagi diskusi soal teknologi, nyerempet ke Covid. Dan masuk ngomongin thermal face recognition dan regulasi tauchless ," kataAndini dilansir Warta Kota , Sabtu (3/10/2020) pagi. Di situ, lanjut Andini, muncul konklusi. "Singkat cerita, saya sama Mas Ozy dan teman teman Algoritma tergerak karena mereka antusias sebagai anak anak IT," ucap Andini. Akhirnyamereka komitmen bekerjasama membuat device tipe face recognition yang diaplikasikan buat market swasta.
Alat itu bisa digunakan untuk mengukur suhu, foto diri serta jejak perjalanan orang tersebut. Ketika diukur denganKayu Laut,bisa didapat beberapa data, seperti suhu tubuh, foto diri dan jejak perjalanansehingga bisa dideteksi perjalanan orang tersebut. "Sesekali Andini bikin robot, jangan bikin lagu melulu ," ujarnya tertawa.
Peralatan serta device memang harus dibayar. Tetapi proses pengembangan sehingga alattersebut mempunyai fungsi yang lebih banyak, disebut Andini, free .