Siapa yag tak kenal dengan pemain elegan nan flamboyan milik Arema FC, Dendi Santoso. Sejauh ini, nama Dendi Santoso melekat dengan klub Arema FC karena pemain asli Malang itu merupakan one man club. Wajar saja bagi Dendi Santoso menjadi idaman sekaligus panutan bagi pemain Arema FC lainnya dan Aremania.
Dendi Santoso merupakan satu diantara pilar Arema FC (dulu Arema Indonesia) yang masih tersisa di Singo Edan kala meraih titel gelar di musim 2009/2010. Ia bersama Ahmad Bustomi dan Kurnia Meiga merupakan pemain muda yang kala itu diberikan kepercayaan oleh Robert Alberts. Alhasil, hingga kini, hanya Dendi Santoso ah pemain pilar yang tersisa di publik Kanjuruhan kala Arema Indonesia menjuara gelar Indonesia Super League (ISL).
One Man Club layak disematkan kepada Dendi Santoso, pemain yag berposisi sebagai winger tersebut. Dendi Santoso mulai menjadi bagian Arema FC di tahun 2004, kala itu sang main baru masuk ke akademi Singo Edan. Kemudian di tahun 2006, Dendi Santoso mampu naik 'kasta' dengan bermain bagi Arema FC U 18.
Bukti akan kegemilangannya sejak muda ialah, mampu membawa Arema FC U18 menjuarai Piala Soeratin di tahun 2007. Performa gemilang Dendi Santoso membuatnya kembali dipercaya untuk naik ke Arema U21 di tahun 2007. Baru kemudian di tahun 2008/2009, Dendi Santoso masuk ke skuat utama Arema Indonesia bergabung dengan deretan pemain bintang seperti Firman Utina, hingga Pierre Njanka.
Dendi Santoso kala muda bukan bermain sebagai seorang winger, melainkan second striker. Keceatan yang ia miliki ditunjang dengan insting gol yang bagus, membuatnya kerap kali ditmpatkan di posisi belakang striker. Perlahan namun pasti pera Dendi Santoso mulai menemukan bentuk permainannya dan mengubah posisiya ke sektor winger.
Ia merupakan tipikal winger modern, yang tak hanya piawai dalam menyisir sektor sayap tapi juga mampu melakukan tusukan ke dalam kotak pinaiti. Hingga tahun 2020, sang pemain masih setia menggunakan seragam biru khas Arema FC, baik dalam kondisi jaya maupun merana. Selain terkenal sebagai pemain yang setia dengan Arema FC, Dendi Santoso juga dapat dikatakan sebaga sosok ayah yang family man.
Terbukti dalam masa penangguhan kmpetisi kali ini, Dendi Santoso menghabiskan waktunya dengan membantu sang buah hati dalam merampungkan tugas sekolahnya. Tentu saja hal itu dapat dikatakan sebagai acuan tentang sosok Dendi Santoso yang sangat mengasihi keluarganya. "Di rumah sekalian belajar PR anak," ujar Dendi Santoso seperti yang dilansir dari
Selesai membantu pekerjaan sekolah sang buah hati, Dendi juga melakukan instruksi Arema FC untuk tetap melakukan latihan pribadi secara rutin. Di tengah pandemi virus corona yang menyebar di Indonesia, kesehatan dan kebugaran fisik merupakan faktor utama dalam mencegah wabah tersebut. Meskipun berlatih di rumah, Dendi mengaku bahwa latihan yang dilakukanya tak ada bedanya dengan kala berlatih bersama di lapangan.
"Tetap efektif, karena kan sesuai arahan pelatih," pungkas Dendi Santoso.