Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan pemerintah pusat memberikan perhatian serius terhadap perkembangan situasi dampak kesehatan Covid 19. Menurutnya, pemerintah akan meningkatkan kapasitas tidak hanya rumah sakit tapi juga fasilitas kesehatan. "Jadi peningkatan rumah sakit dan fasilitas kesehatan itu juga akan terus menambah fasilitas di hotel. Termasuk hotel bintang 2 dan bintang 3 seperti yang dicontohkan di Sulawesi Selatan," kata Menko Airlangga saat konferensi pers dengan BNPB di Jakarta, Kamis (10/9/2020).

Menko Airlangga menyampaikan rumah sakit darurat Wisma Atlet juga menjadi perhatian serius pemerintah dalam hal peningkatan kapasitas. "Kami mempersiapkan ruang isolasi mandiri di Wisma Atlet, baik di tower 5, 6, maupun yang khusus dari pekerja luar negeri itu adalah tower 7 dan 8," terangnya. Fasilitas ini juga mempersiapkan dari segi jumlah bed juga terus ditingkatkan dan disamping itu juga pemerintah mendorong agar seluruh rumah sakit yang ada di Jakarta dilakukan relaksasi terutama terhadap pasien pasien yang posisinya sudah hampir sembuh dan masih dalam tahap observasi.

"Itu semua di Wisma Atlet fasilitasnya tersedia," tambah Menko Airlangga. Kemudian terkait dengan ketersediaan obat obatan, baik untuk rumah sakit maupun untuk pasien isolasi mandiri, pemerintah sudah memproduksi obat antivirus seperti Tamiflu atau Oseltamivir. "Ada tambah hampir 480 ribu, kemudian juga yang terkait dengan Favipiravir ini kebetulan patennya sudah lepas sehingga juga akan diproduksi oleh Kimia Farma," ujar dia.

Kemudian kegiatan kegiatan produktif tentunya dilakukan dengan protokol kesehatan yang ketat dan pemerintah mendorong bahwa sektor sektor produktif tetap berjalan dan menjaga protokol Covid 19. Pemerintah terus mendorong kampanye untuk menjaga jarak dan menghindari kerumunan atau yang sangat relevan terkait dengan kegiatan Pilkada ke depan. Sementara itu, layanan transportasi online Grab mengatakan telah mengetahui bahwa adanya kebijakan PSBB total mulai 14 September 2020.

Menurut Public Relations Grab Indonesia Satrya Pinandita, pihaknya saat ini belum mendapatkan surat keterangan resmi mengenai PSBB total ini untuk layanan ride hailing. "Tetapi saat ini kami sedang berdiskusi secara internal, terkait terkait langkah yang akan diambil sambil menunggu keputusan dari pemerintah setempat," ucap Satrya. Menurutnya, saat ada keputusan resmi terkait layanan ride hailing ini tentunya pihaknya akan menginformasikan masyarakat terkait perkembangannya.

"Kami tentunya akan langsung menginformasikan kepada masyarakat, apabila sudah ada aturan resmi terkait kebijakaan PSBB total untuk layanan transportasi online," kata Satrya. Terpisah, PT Angkasa Pura II (Persero) dan stakeholder, memperketat protokol kesehatan di Bandara Soekarno Hatta (Soetta) dan Halim Perdanakusuma. Hal ini untuk mendukung ditetapkannya kembali Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), di DKI Jakarta mulai 14 September 2020.

Direktur Utama PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin mengatakan, pihaknya akan fokus terhadap lima protokol kesehatan pada seluruh bandara Angkasa Pura II. "Lima fokus tersebut diantaranya jaga jarak aman, pengecekan kesehatan, layanan tanpa sentuh, kebersihan fasilitas dan perlindungan terhadap setiap individu di bandara," ucap Awaluddin. Menurutnya, setiap personel di bandara memastikan 5 fokus tersebut dapat diwujudkan di setiap bandara termasuk Soetta dan Halim Perdanakusuma.

"Pengecekan suhu tubuh traveler dijalankan di terminal keberangkatan dan kedatangan, lalu pengecekan surat hasil rapid test dan PCR test dilakukan secara ketat dengan proses antrean yang sangat baik," ucap Awaluddin. Awaluddin juga menyebutkan, pada seluruh area bandara juga rutin dilakukan disinfeksi dan disediakan fasilitas seperti hand sanitizer dan wastafel. Setiap orang di terminal penumpang juga wajib menggunakan masker.

"Protokol kesehatan di Bandara Soetta dan Halim Perdanakusuma juga dimungkinkan untuk diperketat misalnya dengan penambahan personel aviation security atau customer service," ujar Awaluddin. Dia juga mengatakan, akan meningkatan frekuensi disinfeksi di area bandara, penambahan titik hand sanitizer, fasilitas cuci tangan, dan berbagai upaya untuk menjaga kebersihan dan higienitas bandara. Awaluddin menilai, penerapan kembali Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) DKI Jakarta tidak akan berdampak signifikan terhadap pergerakan penumpang pesawat.

Menurutnya, PSBB penuh di DKI Jakarta pada 14 September nanti ditetapkan setelah ada angka psikologis baru pergerakan penumpang di tengah pandemi. "Hal ini berbeda ketika PSBB diterapkan pertama kali yaitu tidak jauh ketika penerbangan di dalam kondisi normal, sehingga terjadi penurunan pergerakan penumpang pada April 2020 cukup signifikan," kata Awaluddin. Selain itu lanjut Awaluddiin, kepercayaan masyarakat terhadap sektor penerbangan juga mulai terjaga berkat berjalannya protokol kesehatan secara ketat yang dijalankan PT Angkasa Pura II dan stakeholder.

"Protokol kesehatan ketat juga diterapkan oleh maskapai dan dibantu oleh Kantor Kesehatan Pelabuhan Kementerian Kesehatan (KKP Kemenkes) serta Satgas Percepatan Penanganan Covid 19," ujar Awaluddin. Awaluddin juga menjelaskan, saat ini kondisi penerbangan di Bandara Soekarno Hatta masih berada di dalam koridor regulasi yang ditetapkan sesuai dengan Surat Edaran Ditjen Perhubungan Udara Nomor SE 13/2020. "Berdasarkan surat edaran tersebut, jumlah penumpang waktu sibuk di terminal bandara maksimal 50 persen. Sementara itu, di Soekarno Hatta rata rata baru 35 persen dari kapasitas. Adapun load factor dibatasi maksimal 70 persen, sementara jumlah penumpang pesawat yang berangkat dari Soekarno Hatta saat ini rata rata berkisar 52 persen sampai 54 persen dari kapasitas pesawat," lanjutnya.

Melihat data data yang ada, menurut Awaluddin, Bandara Soekarno Hatta masih sangat optimal dan maksimal dalam beroperasi dengan mengedepankan protokol kesehatan di tengah pandemi ini. "Operasional seluruh bandara Angkasa Pura II juga memenuhi Peraturan Menteri Perhubungan No. PM 41/2020, tentang Perubahan Atas Permenhub No. 18/2020 tentang Pengendalian Transportasi Dalam Rangka Pencegahan Penyebaran Covid 19," kata Awaluddin. Sebagai informasi pergerakan penumpang di tengah penerapan kembali PSBB Adapun pada bulan ini 1 sampai 8 September 2020, rata rata pergerakan penumpang di 19 bandara PT Angkasa Pura II sebanyak 66.032 orang per hari.

Kemudian khusus di Bandara Soekarno Hatta rata rata pergerakan penumpang mencapai 38.852 orang per hari.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *