Seorang pelajar SMAN 1 Tenggarang, Multazam (18) yang jatuh dari puncak Gunung Piramid, Bondowoso, Jawa Timur ditemukan meninggal dunia. Jenazah Multazam dievakuasi pada Minggu (9/8/2020). Jasadnya ditemukan dalam kondisi tubuh tertelungkup pada Minggu menjelang sore.

Jalur evakuasi jenazah Multazam yang jatuh ke jurang terbilang ekstrem. Petugas harus melewati tebing jurang di bawah gunung tersebut. Sebelum Multazam, Gunung Piramid juga menelan korban pendaki bernama Thoriq Rizki Maulidan.

Thoriq sempat dinyatakan hilang dan ditemukan tewas di jurang Gunung Piramid. Peristiwa itu terjadi pada satu tahun yang lalu. Thoriq Rizki merupakan remaja yang baru saja lulus dari bangku SMP 4 Bondowoso.

Ia mendaki Gunung Piramid pada Minggu (23/6/2019) lalu. Ia mendaki bersama tiga orang rekannya, Rizki, Syafril dan Pungki Pranata. Di Gunung Piramid, tiga orang pendaki naik untuk melihat pemandangan.

Thoriq salah satunya. Sedangkan salah seorang di antara rombongan itu yakni Syafril memilih berhenti karena lelah dan menunggu di tiga rekannya di bawah. Ketiga pendaki itu kemudian sampai di atas dan memutuskan turun pada sore hari.

Ketika itu, Thoriq berjalan paling depan. Lantaran kondisi berkabut tebal, dua rekan Thoriq tak bisa melihatnya dengan jelas. Ketika kedua rekannya sampai di bawah, Thoriq tak kunjung kembali.

Kejadian itu kemudian dilaporkan pada warga sekitar. Thoriq dinyatakan hilang sejak Selasa (25/6/2019). Menerima laporan itu, tim SAR gabungan mencari keberadaan Thoriq.

Jasad Thoriq ditemukan pada Jumat (5/7/2019) siang. Jenazahnya dievakuasi oleh tim SAR gabungan dari jurang sedalam 400 meter di Gunung Piramid. Polisi memastikan, mayat itu adalah Thoriq.

"Setelah kami lakukan autopsi, juga ada pihak keluarga, jenazah tersebut adalah Thoriq," kata Wakapolres Bondowoso Kompol David Subagio, Sabtu (6/7/2019). Jenazah kemudian diserahkan pada keluarga untuk dimakamkan. Kasat Reskrim Polres Bondowoso AKP Jamal menjelaskan, Thoriq diduga meninggal usai terpeleset dari ketinggian.

Ia tewas karena mengalami benturan ketika jatuh di jurang berkedalaman 400 meter. "Dimungkinkan karena benturan. Saat autopsi kemarin di tubuh korban terdapat luka memar di bagian tangan, wajah," ujar Jamal.

"Dari hasil analisis dokter kemarin, luka itu karena benturan di beberapa bagian tubuhnya," lanjut dia. Thoriq pun dimakamkan di Dusun Nyamplungan, Desa Wonokalang, Kecamatan Wonoayu, Sidoarjo. Setelah insiden Thoriq, sekitar setahun kemudian seorang pendaki remaja bernama Multazam juga tewas di Gunung Piramid.

Lelaki berusia 18 tahun itu awalnya mendaki bersama empat kawannya, Sabtu (8/9/2020). Tiga orang di antara mereka, termasuk Multazam kemudian mendaki ke puncak untuk berfoto. Ketika turun dari Puncak Piramid, Multazam terpeleset sekitar pukul 08.00 WIB.

Ia pun jatuh ke tebing sebelah utara. Proses pencarian dan evakuasi jasad Thoriq melibatkan berbagai pihak, seperti polisi, TNI, BPBD hingga warga setempat. Multazam ditemukan sekitar pukul 14.45 WIB dalam keadaan tewas tertelungkup.

Sulitnya medan membuat evakuasi jenazah Thoriq berlangsung hingga malam hari. "Jalurnya sangat ekstrem, tim evakuasi lewat bawah," kata Koordinator Pos SAR Basarnas Jember Prahista Dian. "Antara berangkat dan balik tidak sama, turun ke bawah lewat sungai, tidak naik ke atas lagi," lanjut dia.

Jasad Multazam pun dievakuasi dan dibawa ke rumah sakit.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *