Berikut rangkuman Berita Persebaya populer hari ini, Selasa (21/7/2020) di antaranya soal kelanjutan kompetisi Liga12020 di tengah pandemi. Presiden Klub Persebaya, AzrulAnanda menanggapisoal kompetisi Liga12020 bakal di lanjutkan di tengah pandemi COVID 19 yang masih terjadi di Indonesia. MenurutAzrul Ananda, ia meminta untuk tidakmenyamakan dengan kompetisi di Eropa yang telah digulirkan kembali.
Sementara itu, gelandang muda PersebayaSurabaya, Hambali Tolib melakukan aktivitas baru di tengah pandemi. Langsung saja, berikut rangkuman Berita Persebaya Populer hari ini selengkapnya. Soal lanjutan kompetisi Liga 1 di tengah pandemi, Presiden Klub Persebaya, AzrulAnanda, minta tidak menyamakan dengan kompetisi di Eropa yang telah digulirkan kembali.
Azrul menyebut belum tentu kondisi ideal di luar negeri, sama dengan yang ada di Indonesia. Ia lalu mencontohkan soal regulasi. Meski PT Liga Indonesia Baru (LIB), sudah memutuskan kompetisi musim ini akan dilanjutkanpada 1 Oktober mendatang, tetapi hingga saat belum mengatur secara detail regulasi tersebut. PT LIB telah mengeluarkansurat bernomor 244/LIB COR/VII/2020 sebagai payung aturan untuk melanjutkan kompetisi 2020.
"Kalau melihat liga di Eropa, selain menghadapinya, juga menggunakan untuk menata tahun tahun berikutnya," kata AzrulAnanda saat diwawancara Surya.co.id, Senin (20/7/2020). Dijelaskannya, regulasi di Eropa di desain, selain upaya menyelesaikan kompetisi dengan baik, juga memikirkan situasi tahun berikutnya. Jalannya kompetisi musim ini tidak sampai mengubah konsistensi kompetisi tahun depan.
"Misal memikirkan beban klub menjadi lebih baik, di tata ulang fundamentalnya," jelas Azrul. Berbanding terbalik dengan kondisi di Indonesia, dimana setelah PT LIB memutuskan Liga 1 musim ini tanpa degradasi, Liga 2 akan ada dua tim promosi, sehingga dipastikan peserta Liga 1 tahun depan bertambah dan mengubah sistem. "Yang saya khawatirkan sekarang, ini bilang akan jalan, tanpa menyebutkan dan bahkan belum punya detailnya," ujar Azrul.
"Sedangkan tahun depannya masih lebih tidak jelas lagi, itu yang kami khawatirkan," tambahnya. Azrul menandaskan, jika memang liganya bermasalah, ia meminta dipikirkan bersama bagaimana liganya tidak bermasalah. Bukan membuat keputusan terburu buru tanpa memikirkan dampak lainnya yang akan ditimbulkan secara matang.
Sementara itu, AzrulAnanda mengkhawatirkan sejumlah pemain asing tidak bisa kembali ke Indonesia di saat situasi pandemi. Dia juga menyangsikan bila pemain asingnya itu kembali, jangan jangan terkena aturan orang asing tidak boleh masuk Tanah Air. Padahal, Azrul menyebut beberapa pemain PersebayaSurabaya ada dari Brasil dan Australia yang sama sama kena wabah corona.
PT Liga Indonesia Baru (LIB) telah memutuskan kompetisi musim ini akan dilanjutkan pada 1 Oktober 2020. Keputusan tersebut tertuang dalam surat bernomor 244/LIB COR/VII/2020. Namun, hingga saat ini PT LIB belum mengatur detail regulasi yang akan diberlakukan, termasuk soal pemain asing.
Virtual meeting yang dilakukan LIB dengan perwakilan klub Liga 1 pada 17 Juli kemarin pun tak memuat soal aturan detail pemain asing. Sebab, mayoritas pemain asing klub Liga 1 saat ini pulang ke negara masing masing sejak kompetisi Liga 1 dihentikan akhir Maret lalu akibat Pandemi Covid 19. Dengan kondisi seperti saat ini dimana hampir semua negara menghadapi pandemi, Presiden Klub Persebaya, AzrulAnanda, khawatir pemain asing Persebaya terkendala izin untuk kembali ke Indonesia.
Musim ini Persebaya memiliki empat pemain asing, Makan Konate (Mali) David da Silva (Brasil), Aryn Williams (Australia), dan Mahmoud Eid (Swedia/Palestina). Dari empat pemain asing Persebaya tersebut, hanya Makan Konate yang masih berada di Indonesia. Ke khawatiran Azrul bukan tanpa alasan. Sebab, sejak kompetisi dihentikan akhir bulan Maret lalu, pemerintah Australia meminta langsung pada Persebaya untuk memulangkan warga negaranya tersebut, demi keamanan.
Gelandang muda PersebayaSurabaya, Hambali Tolib tidak ingin ketinggalan kegiatan bersepeda yang sedang hits di masa pandemi covid 19. Saking antusiasnya, pemain berusia 20 tahun ini sampai rela merogoh kocek untuk membeli sepeda baru. Hal itu dilakukan karena rasa penasarannya dengan keseruan bersepeda.
"Iya, baru baru ini saya beli sepeda karena melihat orang main sepeda kayaknya seru," kata Hambali, Senin (20/7/2020). Dari beragam jenis sepeda yang beredar di pasaran, mantan pemain Persela Lamongan kemudian menjatuhkan pilihan membeli sepeda lipat yang harganya ekonomis. Dia sengaja tidak membeli sepeda dengan harga puluhan juta karena merasa sayang untuk dipakai gowes dan niatnya hanya untuk mencari kegiatan saat kompetisi dihentikan.
"Pilihan saya beli sepeda lipat. Tapi yang merknya biasa biasa saja. Bukan yang mahal seperti Brompton," jelasnya. Hambali juga menceritakan dengan sepeda lipat barunya itu paling jauh sudah menempuh jarak hingga puluhan kilometer di kawasan sekitar Tangerang. "Saya paling jauh bersepeda sampai 40 km saja," tutup Hambali.