Matcha merupakan jenis teh hijau yang menjadi hal utama dalam momen minum teh di Jepang. Secara tradisional, matcha disiapkan menggunakan chasen atau pengocok bambu yang digunakan untuk mengaduk bubuk matcha ke dalam air panas. Sementara di Indonesia, matcha sering dijadikan tambahan untuk membuat makanan atau minuman.

Bahkan beberapa tahun terakhir, makanan dan minuman yang terbuat dari matcha cukup populer di Indonesia. Meski populer, tak banyak yang mengetahui fakta tentang matcha. Matcha terbuat dari daun teh hijau utuh, sehingga membuatnya jauh berbeda dengan teh seduh biasa.

Ketika minum matcha, akan mendapatkan 100 persen nutrisi, meliputi vitamin, serat, dan antioksidan. Tak tanggung tanggung, antioksidan dalam matcha 137 kali lebih banyak dibanding teh hijau biasa. Satu sendok teh matcha mengandung 70 miligram kafein.

Padahal, satu shot espresso hanya mengandung 64 miligram kafein. Artinya secangkir matcha akan memberikan energi yang lebih banyak dibanding kopi. Penelitian menunjukkan orang yang rutin minum matcha memiliki 30 40 persen tingkat metabolisme yang lebih tinggi dibanding mereka yang tidak minum matcha.

Metabolisme yang lebih tinggi berarti pada keadaan istirahat, tubuh menggunakan lebih banyak kalori daripada seseorang dengan metabolisme yang lebih lambat. Sehingga matcha dianggap dapat menurunkan berat badan. Matcha mengandung banyak zat hijau daun (klorofil) yang mendetoksifikasi darah, hati, dan saluran pencernaan.

Memiliki usus yang bersih juga menghilangkan bau mulut dan bau badan. Serat makanan yang ditemukan dalam matcha dapat membantu mencegah lonjakan kadar gula darah. Matcha juga dapat memperlambat perkembangan diabetes tipe 1 dan mengatur kadar glukosa penderita diabetes.

Daun teh hijau memiliki tingkat antioksidan yang tinggi, satu di antaranya katekin. Katekin dapat mencegah radikal bebas yang menghancurkan sel sel tubuh. Studi menunjukkan katekin dapat mencegah penuaan kulit, penyakit kardiovaskular dan bahkan kanker.

Saat meminum matcha, sebaiknya tidak dicampur dengan susu. Peneliti Jerman menemukan susu akan menetralkan efek katekin yang ada dalam matcha.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *